Rancang Bangun Alat Bantu Pemeriksaan Diameter Pada Produk Water Pump Assy Cover

Penulis

  • Sutrisno Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco
  • Dimas Darmawan Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco

Kata Kunci:

Alat, Produk, Mesin, Manufaktur

Abstrak

Dalam perkembangan industri manufaktur saat ini, penggunaan teknologi yang tepat dan sesuai sangat berperan penting untuk memecahkan masalah yang ada dalam proses produksi sekaligus dapat meningkatkan efisiensi [1]. Kendala teknis maupun kecepatan proses sering dialami dalam menghasilkan produk yang bermutu. Oleh sebab itu, diperlukan juga alat bantu khusus untuk mempermudah dan mempercepat proses pembuatan produk yang berkualitas. Dudukan pin merupakan alat bantu produksi yang umumnya terbuat dari logam dan digunakan pada proses manufaktur yang dapat menentukan apakah part tersebut oke atau tidak diameter dalamnya yang akurat [2]. Pada industri manufaktur otomotif salah satu part atau komponen yang di produksi oleh PT. YIMM Indonesia adalah B6H CCHS3 yaitu part yang digunakan untuk menahan atau penghubung kampas rem pada motor matic ABS. Pada awalnya proses pengecekkan benda kerja ini dilakukan secara manual dengan tanpa alat bantu dengan cara mengambil dan menyimpan kembali pin yang sudah digunakan, sehingga untuk memenuhi kapasitas produksi yang tinggi akan membutuhkan waktu yang lama.Oleh sebab itu diperlukan alat bantu berupa dudukan pin yang dapat mempercepat proses pengecekkan dalam jumlah banyak. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perancangan dan pembuatan dudukan pin untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas produk yang diinginkan. Selain itu, dudukan untuk pin pengecekkan juga dapat berfungsi menjaga kualitas produk berdasarkan kualitas yang telah ditentukan, serta dapat membantu meningkatkan pelaksanaan proses produksi tanpa merusak dari benda kerja [3]. Dengan menggunakan dudukan untuk pin pengecekkan dapat menjamin produk secara dimensi maupun pengukuran, akurasi dan ketelitian yang tinggi. Selain itu, tidak memerlukan skill operator yang mendalam sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang tinggi.

Referensi

Nugroho T Munajat, “INDUSTRI KREATIF BERBASIS BUDAYA PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA INDUSTRY 4.0,” Semin. Nas. IENACO, pp. 430–436, 2019.

M. R. H. Basri, “RANCANG BANGUN JIG PENGARAH MATA BOR UNTUK RING PENAHAN POROS RAGUM ( WAKTU PERMESINAN ),” Semin. Nas. AVoER XI, pp. 23–24, 2019.

B. Prakosa, “Penerapan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja,” J. Unnes, vol. 1, no. 3, pp. 73–83, 2017.

R. Ekawati et al., “ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HORN PT . MI MENGGUNAKAN SIX SIGMA,” vol. 3, no. 1, pp. 32–38, 2017.

I. Suwardi Wibowo and R. Farnisa, “Hubungan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa,” J. Gentala Pendidik. Dasar, vol. 3, no. 2, pp. 181–202, 2018

Draganescu F., Gheorghe M., Doicin C.V., 2003, Models of machine tool efficiency and

specific consumed energy, Journal of Materials Processing Technology, Vol.141, No.1,

pp. 9 - 15.

Hercus PF. (1980). Text book of turning. South Australia: F.W. Hercus PTY. Limited,

Thebarton.

Lascoe N P, (1973). Machine shop operation and setup. American Technical Publisher,

Inc. Ilinois.

PMS, (1978). Teknik Bengkel 2. Bandung: PMS Bandung.

Taufiq Rochim (1978). Proses Pemesinan. Bandung: HEDSP, Bandung

Krar S., Gill A., 1999, Computer numerical control programming basics, Industrial Press

Inc. New York.

Ricky, 2009, Computer aided manufacturing (CAM), tersedia di https://

r1ck.wordpress.com/2009/11/23/compu ter-aided-manufacturing-cam.

Rochim T., 1993, Teori & teknologi proses permesinan, Higher Education Development

Support Project, ITB, Jakarta.

Sukardi, 2004, Metodologi Penelitian, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Wijanarka B.S., 2011, Teknik permesinan frais CNC, Universitas Negeri Yogyakarta

Unduhan

Diterbitkan

31-10-2023

Terbitan

Bagian

Artikel